Kerentanan terhadap stres tingkatkan risiko psoriasis pada pria

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang sering kali disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kerentanan terhadap stres juga dapat meningkatkan risiko psoriasis pada pria.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Dermatology pada bulan Februari tahun ini melibatkan lebih dari 200 pria dengan psoriasis dan sejumlah pria tanpa kondisi tersebut sebagai kelompok kontrol. Para peneliti menemukan bahwa pria dengan psoriasis memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Stres dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi pada perkembangan psoriasis. Ketika seseorang mengalami stres, sistem kekebalan tubuh dapat menjadi terganggu dan merespons dengan menghasilkan sitokin pro-inflamasi, yang dapat memicu munculnya gejala psoriasis.

Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan meningkatkan risiko kekambuhan psoriasis. Pria dengan psoriasis yang mengalami stres yang persisten juga cenderung merasa tidak percaya diri dan memiliki masalah dalam berinteraksi dengan orang lain, yang dapat memperburuk kondisi kulit mereka.

Untuk itu, penting bagi pria dengan psoriasis untuk mengelola stres dengan baik agar dapat mengurangi risiko kekambuhan dan memperbaiki kualitas hidup mereka. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres antara lain adalah dengan berolahraga secara teratur, bermeditasi, melakukan teknik relaksasi seperti yoga atau tai chi, dan menghindari konsumsi alkohol dan merokok.

Selain itu, penting juga bagi pria dengan psoriasis untuk mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan tenaga medis agar dapat mengatasi stres dengan lebih baik. Dengan mengelola stres dengan baik, diharapkan risiko kekambuhan psoriasis pada pria dapat dikurangi dan kualitas hidup mereka dapat meningkat.