Pendiri merek pakaian ramah lingkungan, SukkhaCitta, baru-baru ini mengungkap alasan di balik harga yang tinggi dari produk mereka. Menurut mereka, pakaian ramah lingkungan memang memiliki biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pakaian konvensional.
Salah satu alasan utama adalah bahan baku yang digunakan. SukkhaCitta menggunakan bahan-bahan alami dan organik, seperti kapas organik, rami, dan tenun tradisional Indonesia. Bahan-bahan ini biasanya memerlukan proses produksi yang lebih rumit dan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan bahan sintetis yang biasa digunakan dalam pakaian konvensional.
Selain itu, proses produksi yang ramah lingkungan juga memerlukan investasi yang lebih besar. SukkhaCitta berkomitmen untuk menggunakan teknik-teknik produksi yang ramah lingkungan, seperti pewarnaan alami dan penggunaan air secara efisien. Hal ini tentu saja membutuhkan biaya tambahan yang tidak dimiliki oleh produsen pakaian konvensional.
Namun, meskipun harga pakaian ramah lingkungan mungkin lebih tinggi, Pendiri SukkhaCitta menegaskan bahwa nilainya jauh lebih besar. Dengan membeli pakaian ramah lingkungan, konsumen tidak hanya mendukung lingkungan dan petani lokal, tetapi juga mendapatkan produk yang berkualitas tinggi dan tahan lama.
SukkhaCitta juga berusaha untuk transparan dalam proses produksi mereka, sehingga konsumen dapat melihat langsung bagaimana pakaian mereka dibuat. Mereka juga memberikan informasi mengenai asal-usul bahan baku dan proses produksi, sehingga konsumen dapat memahami mengapa harga pakaian mereka lebih tinggi.
Dengan demikian, meskipun harga pakaian ramah lingkungan mungkin lebih tinggi, investasi ini sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Dengan memilih pakaian ramah lingkungan, konsumen tidak hanya mendukung lingkungan dan petani lokal, tetapi juga mendapatkan produk yang berkualitas tinggi dan bertanggung jawab.