Pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma
Pasien diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang asma, menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Endocrinology & Metabolism International Journal. Studi ini menemukan bahwa pasien yang menderita diabetes memiliki kemungkinan dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengalami asma dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki diabetes.
Penelitian ini dilakukan oleh para ahli kesehatan di berbagai negara dan melibatkan ribuan pasien diabetes. Mereka menemukan bahwa pasien diabetes memiliki peradangan kronis di saluran pernapasan mereka, yang dapat menyebabkan asma. Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, yang membuat pasien lebih rentan terhadap penyakit pernapasan seperti asma.
Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan sesak napas. Jika tidak diobati dengan baik, asma dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.
Para ahli kesehatan menyarankan agar pasien diabetes memperhatikan kondisi pernapasan mereka dengan baik dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala asma seperti kesulitan bernapas, batuk, atau sesak napas. Selain itu, mereka juga disarankan untuk menjaga kadar gula darah mereka agar tetap stabil, karena kadar gula darah yang tinggi dapat memperburuk kondisi asma.
Untuk mencegah risiko terserang asma, pasien diabetes juga disarankan untuk menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari paparan alergen atau iritan yang dapat memicu serangan asma. Dengan menjaga kesehatan secara keseluruhan, pasien diabetes dapat mengurangi risiko terserang asma dan meningkatkan kualitas hidup mereka.